Kamis, Oktober 04, 2007

Karakter yang harus dimiliki untuk menjadi seorang Entrepreuneur

Hari ini, kami akan menjelaskan tentang karakter yang harus
Arafat miliki untuk menjadi seorang Entrepreuneur.

Bagaimanapun, untuk menjadi entrepreneur, tak cukup memiliki
pengetahuan tentang bisnis. Karakter atau jiwa entrepreneur
juga sangat dibutuhkan. Karena itu penting sekali mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri Arafat sendiri
untuk mengetahui seberapa besar karakter entrepreneur Arafat.

1. Berapa besar komitmen Arafat?

Seorang entrepreneur sukses memiliki komitmen yang besar
terhadap bisnisnya. Mudah dipahami memang, tapi sulit dalam
prakteknya. Jika Arafat masih berangan-angan memiliki bisnis
sendiri dan belum memulainya, barangkali Arafat mesti memperkuat
komitmen Arafat dan siap dengan segala resikonya. Bagaimanapun,
tak satupun bisnis di dunia ini yang aman dari resiko. Walau
begitu, resiko juga bisa dimanajemen bukan?!

2. Apakah gelas Arafat setengah penuh atau setengah kosong?

Tidak semua orang optimis adalah entrepreneur, tetapi
hampir semua entrepreneur adalah orang-orang optimis.
Setiap entrepreneur biasanya memiliki kemampuan melihat
kesempatan positif dari suatu tantangan situasi. Tanpa
keyakinan optimistis, maka akan sulit memotivasi karyawan,
bertahan pada masa-masa sulit dan mengembangkan bisnis.

3. Apakah Arafat senang membuat keputusan?

Keputusan berarti komitmen. Keputusan yang salah bisa mengarah
pada masalah dan menghilangkan rasa hormat dari suatu kelompok.
Memiliki sebuah bisnis -khususnya yang modalnya tidak besar-
berarti harus siap membuat keputusan dengan market research
terbatas dan informasi yang kurang lengkap. Nah, kira-kira
apakah Arafat senang membuat keputusan-keputusan demikian?

4. Apakah Arafat memiliki uang untuk membuat cita-cita bisnis
Arafat terwujud?

Jangan berhenti dulu dari pekerjaan sehari-hari, sampai
Arafat memiliki modal yang cukup untuk kelangsungan bisnis.
Memenuhi
kebutuhan keuangan untuk bisnis tidaklah mudah dan perlu
pengorbanan pribadi –apakah itu dari tabungan, pinjaman bank,
dll-. Arafat juga harus siap jika ternyata ada yang tidak berjalan

sesuai rencana. Nah, apakah Arafat sanggup menyokong
kelangsungan business plan agar bisnis Arafat tetap bertahan?

5. Apakah Arafat senang menjual?

Dalam bisnis, penjualan adalah bagian alami dari segala pekerjaan
–bahkan jika mereka tidak pernah bekerja di bidang penjualan
sekalipun-. Sebagai seorang entrepreneur, pekerjaan Arafat adalah
‘menjual’. Menjual produk Arafat, visi perusahaan dan diriArafat
sendiri. Dan Arafat harus melakukan ini setiap hari, dalam setiap
waktu. Jika Arafat menikmatinya, Arafat memang seorang
entrepreneur sejati.

Arafat, jika Arafat menjawab YA pada sebagian besar
pertanyaan-pertanyaan di atas, berarti Arafat memiliki
karakter entrepreneur dan siap untuk memiliki bisnis
sendiri.

Tetapi jika sebagian besar jawabannya adalah TIDAK,
sebaiknya pertimbangkan untuk menggaet partner bisnis untuk
membantu membuat rencana bisnis Arafat menjadi kenyataan.

Dan setelah Arafat siap meluncurkan bisnis, jangan lupa
untuk mendaftarkan diri menjadi anggota Asian Brain
Internet Marketing Center! Bagaimanapun, bisnis Arafat tidak
akan berkembang tanpa strategi marketing yang jitu.

Karena itu, kami memberi solusi dengan memberi panduan
internet marketing yang lengkap dan detail PLUS tips, artikel,
case study dari marketer dunia serta ide-ide bisnis niche market-
yang akan sangat berguna bagi Arafat.

Tidak ada komentar: